Itinerary Umroh Ramadhan 15 Hari: Fokus Ibadah Maksimal

Itinerary Umroh Ramadhan 15 Hari

Lihat itinerary Umroh Ramadhan 15 hari, ideal bagi jamaah yang ingin merasakan penuh keberkahan Ramadhan di Tanah Suci.

Bagi jamaah yang ingin merasakan keistimewaan Ramadhan secara penuh di Tanah Suci, itinerary Umroh Ramadhan 15 hari adalah pilihan yang sangat ideal. Durasi ini memberikan keseimbangan antara waktu beribadah, ziarah, dan istirahat. 

Dengan 15 hari, jamaah tidak hanya sempat melaksanakan shalat arbain di Masjid Nabawi dan umroh perdana di Makkah, tetapi juga bisa menghidupkan 10 malam terakhir Ramadhan di Masjidil Haram, yang disebut-sebut memiliki malam penuh keberkahan, yaitu Lailatul Qadar.


Berikut panduan lengkap itinerary selama 15 hari yang bisa dijadikan acuan.

Hari 1–3 – Madinah: Shalat Arbain & Ziarah

Perjalanan dimulai dengan penerbangan menuju Bandara Prince Mohammad bin Abdulaziz, Madinah. Setelah proses imigrasi, jamaah langsung menuju hotel yang biasanya terletak dekat Masjid Nabawi.

Selama tiga hari di Madinah, jamaah dapat memaksimalkan ibadah:

Shalat Arbain (40 waktu shalat berjamaah di Masjid Nabawi): sebuah amalan yang sangat dianjurkan oleh para ulama.

Ziarah ke Raudhah: area suci di Masjid Nabawi yang diyakini sebagai salah satu taman surga.

Mengunjungi makam Rasulullah ï·º, Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan Umar bin Khattab.

Selain itu, biasanya jamaah juga diajak city tour ziarah:

Masjid Quba – masjid pertama yang dibangun Rasulullah ï·º.

Jabal Uhud – lokasi perang besar antara kaum Muslimin dan Quraisy.

Masjid Qiblatain – saksi sejarah perpindahan kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah.

Pemakaman Baqi – tempat peristirahatan sahabat Nabi dan keluarga beliau.

👉 Insight: Dengan tiga hari di Madinah, jamaah punya cukup waktu menikmati suasana spiritual tanpa terburu-buru, sekaligus menjaga stamina sebelum perjalanan ke Makkah.

Hari 4 – Menuju Makkah & Umroh Perdana

Hari keempat menjadi momen penting: perjalanan ke Makkah untuk melaksanakan umroh perdana.

Miqat di Bir Ali (Dzul Hulaifah): jamaah mulai mengenakan pakaian ihram, niat umroh, dan membaca talbiyah.

Perjalanan menuju Makkah (±6 jam): biasanya diisi dengan dzikir, doa, atau tadarus.

Tiba di Makkah & check-in hotel dekat Masjidil Haram.

Umroh perdana: thawaf 7 putaran mengelilingi Ka’bah, sa’i dari Shafa ke Marwah, lalu diakhiri dengan tahallul (memotong rambut).

👉 Tips: Pastikan jamaah menjaga kondisi fisik karena umroh perdana sering dilakukan malam hari, setelah perjalanan panjang.

Hari 5–13 – Fokus Ibadah di Masjidil Haram

Sembilan hari penuh di Makkah adalah inti dari itinerary ini. Jamaah bisa menghabiskan sebagian besar waktu di Masjidil Haram untuk memperbanyak ibadah.

Aktivitas Harian di Masjidil Haram

Shalat wajib berjamaah di Masjidil Haram.

Shalat tarawih & qiyamul lail yang lebih panjang dibanding di tanah air.

Thawaf sunnah, yang bisa dilakukan kapan saja.

I’tikaf di malam-malam ganjil, terutama 21, 23, 25, 27, atau 29 Ramadhan.

Ziarah di Sekitar Makkah (Opsional)

Beberapa travel biasanya menyertakan city tour:

Jabal Nur & Gua Hira – tempat Nabi Muhammad ï·º menerima wahyu pertama.

Jabal Tsur – tempat persembunyian Nabi ï·º dan Abu Bakar saat hijrah.

Mina, Arafah, dan Muzdalifah – lokasi utama pelaksanaan ibadah haji.

👉 Nilai Lebih: Dengan 9 hari di Makkah, jamaah bisa fokus penuh memperbanyak ibadah sekaligus cukup waktu untuk beristirahat. Hal ini tidak selalu bisa didapat pada itinerary yang lebih singkat.

Hari 14 – Tawaf Wada & Persiapan Pulang

Menjelang kepulangan, jamaah wajib melaksanakan Tawaf Wada (thawaf perpisahan). Thawaf ini dilakukan sebelum meninggalkan Masjidil Haram sebagai penghormatan terakhir kepada Ka’bah.

Setelah itu, jamaah check-out hotel, lalu menuju Bandara Jeddah (atau kembali ke Madinah, tergantung rute penerbangan).

👉 Tips: Pastikan bagasi sudah dipisahkan antara kabin dan bagasi utama agar proses check-in lebih cepat.

Hari 15 – Kepulangan ke Tanah Air

Hari terakhir adalah perjalanan pulang ke tanah air. Meski fisik lelah, hati jamaah biasanya dipenuhi rasa syukur dan haru karena berhasil menunaikan umroh di bulan penuh berkah.

Banyak jamaah merasakan bahwa pulang dari tanah suci bukanlah akhir, melainkan awal dari semangat baru untuk menjaga amalan ibadah sehari-hari di kampung halaman.

Siapa yang Cocok dengan Itinerary 15 Hari?

1. Tidak semua jamaah cocok dengan durasi 15 hari. Berikut beberapa kategori jamaah yang biasanya memilih itinerary ini:

2. Jamaah yang ingin fokus penuh beribadah: terutama mereka yang mendambakan pengalaman Ramadhan seutuhnya di Masjidil Haram.

3. Keluarga dengan orang tua atau lansia: durasi lebih panjang membuat perjalanan lebih nyaman, tanpa jadwal terlalu padat.

4. Pekerja atau wirausaha yang punya fleksibilitas waktu: mereka rela mengalokasikan waktu lebih panjang untuk mendapat kualitas ibadah maksimal.

5. Jamaah yang menargetkan i’tikaf penuh di 10 malam terakhir Ramadhan.

👉 Insight: Jika paket 9 atau 12 hari lebih cocok bagi jamaah dengan keterbatasan cuti, maka itinerary Umroh Ramadhan 15 hari adalah opsi premium yang memberikan kepuasan spiritual lebih mendalam.

→ Baca juga: Travel Umroh Ramadhan 2026

Kesimpulan & Langkah Selanjutnya

Itinerary Umroh Ramadhan 15 hari adalah pilihan terbaik untuk jamaah yang ingin memaksimalkan ibadah di Tanah Suci. Dengan pembagian waktu:

Hari 1–3: ibadah & ziarah di Madinah.

Hari 4: perjalanan ke Makkah & umroh perdana.

Hari 5–13: fokus ibadah di Masjidil Haram.

Hari 14–15: tawaf wada & kepulangan.

Paket ini memberikan kesempatan besar untuk menikmati suasana Ramadhan secara utuh, dari awal hingga malam-malam terakhir.

👉 Siap merencanakan perjalanan suci Anda? Cek juga artikel berikut untuk perbandingan biaya dan pilihan travel:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar